Indonesia Berpotensi Resesi, Bagaimana Cara Mengantisipasi?

Dampak pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung sejak awal tahun 2020 telah memukul perekonomian dunia. Pun demikian, Indonesia berpotensi resesi. Hal ini disebabkan oleh terbatasnya ruang gerak atau mobilitas ekonomi demi mencegah penyebaran virus. Alhasil, banyak sekali sektor usaha yang tutup, mulai dari perkantoran, mall, hingga ekonomi mikro seperti UMKM atau pun pengecer yang menjual dagangannya di pasar juga kena imbas. Jika hal ini terus terjadi dan perekonomian negara terus merosot, maka negara akan mengalami resesi ekonomi. Lalu, apa sih resesi ekonomi itu? Apa dampak yang akan terjadi? Dan bagaimana kita semua mempersiapkan hal terburuk untuk menghadapinya? Mari simak ulasan dari Display Maneqin berikut.

Apa itu Resesi Ekonomi?

Menurut Forbes, resesi adalah penurunan signifikan dalam kegiatan ekonomi yang berlangsung selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun. Selama resesi, ekonomi berjuang, orang kehilangan pekerjaan, perusahaan membuat lebih sedikit penjualan dan output ekonomi negara secara keseluruhan menurun. Para ahli menyatakan resesi terjadi ketika ekonomi suatu negara mengalami:

1. Produk domestik bruto negatif (PDB) negatif
2. Meningkatnya tingkat pengangguran
3. Penurunan penjualan ritel
4. Ukuran pendapatan menurun
5. Manufaktur atau industri besar berkontraksi atau mengalami guncangan ekonomi untuk periode waktu yang panjang

Dapat disimpulkan, bahwa resesi adalah sebuah kelesuan ekonomi yang dapat menimbulkan efek domino pada masing-masing kegiatan ekonomi tersebut.

Bagaimana Indonesia Resesi?

Seperti penjelasan sebelumnya, resesi dapat menimbulkan efek domino. Mari simak contoh berikut untuk penjelasan lebih lanjut.

Bayangkan ketika resesi, sebuah perusahaan industri mobil mengalami guncangan karena terjadi penurunan penjualan, alhasil perusahaan ini tidak memproduksi mobil lebih banyak dari sebelumnya, lalu ada efisiensi bujet dengan cara mem-PHK karyawan, lalu karyawan yang di PHK tidak memiliki uang dan tidak dapat membeli barang dagangan atau kebutuhan pokok yang disediakan oleh ekonomi mikro.

Penjelasan di atas adalah penjelasan sebagian kecil dari kemungkinan terburuk terjadi ketika sebuah negara mengalami resesi. Belum lagi efek tersebut dapat berupa macetnya kredit perbankan hingga inflasi yang sulit dikendalikan atau sebaliknya terjadi deflasi. Juga, neraca perdagangan yang minus dan berimbas langsung pada cadangan devisa.

Cara Mengantisipasi Resesi

Ada kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi ketika Indonesia mengalami resesi ekonomi. Sebab, negara tetangga yaitu Singapura yang dapat dibilang merupakan negara dengan perekonomian paling maju di Asia Tenggara, sudah mengalami resesi sebesar penurunan 41%. Meski Indonesia diprediksi dapat selamat dari resesi, namun ada baiknya jika Anda tetap berjaga-jaga dan mempersiapkan diri. Berikut ini adalah beberapa cara sederhana oleh Display Maneqin yang dapat Anda lakukan untuk mengantisipasi resesi ekonomi. 

1. Persiapan Dana Darurat

Salah satu dampak resesi ekonomi adalah pemotongan jumlah lapangan pekerjaan yang membuat angka pemutusan hubungan kerja (PHK) naik secara signifikan atau kemerosotan pendapatan yang tajam. Namun, tak perlu khawatir karena Anda dapat mengatasinya dengan mempersiapkan dana darurat.

Dana darurat penting untuk menahan penurunan pendapatan sementara atau jika Anda mengalami kondisi yang sangat darurat, misalnya sakit keras. Idealnya, dana darurat harus dapat untuk mencukupi biaya bulanan Anda dan keluarga (jika Anda adalah tulang punggung) selama 4-6 bulan. Maka dari itu, cobalah untuk memulai menabung sedikit demi sedikit dari sekarang, ya.

2. Hindari Pengeluaran Konsumtif

Kebiasaan gaya hidup seseorang yang buruk yaitu lapar mata, biasanya orang ini membeli barang ini-itu secara impulsif tanpa melihat kebutuhan yang diperlukan. Maka dari itu, cobalah untuk mengesampingkan kebutuhan jangka pendek yang tidak terlalu penting, misalnya terlalu banyak jajan membeli kopi kekinian, makan di restoran mahal, atau membeli pakaian dan aksesoris mahal.

Lebih baik simpan pendapatan ke dalam tabungan yang memiliki likuiditas tinggi. Anda juga dapat mulai menabung uang Rp50 ribu atau Rp20 ribu setiap hari. Selain praktis dan mudah, jika Anda menjalani ini dengan disiplin, Anda dapat menghasilkan kelipatan hingga Rp5 juta hingga 10 juta, dalam jangka waktu 3 hingga 6 bulan ke depan.

3. Indonesia Resesi, Hati-hati Investasi

Jika Anda sudah melakukan investasi, apalagi dengan tingkat resiko yang tinggi, lebih baik pikirkan kembali sesuaikan dengan kondisi keuangan. Apalagi jika tidak ingin merugi terlalu dalam, lebih baik jangan pilih investasi yang terlalu berisiko.

Sebagai solusinya, Anda dapat menempatkannya pada instrumen investasi yang lebih aman, contohnya dalam bentuk emas. Emas disebut lebih aman karena emas tidak begitu terpengaruh saat terjadi resesi. Jika Anda sadari, harga emas justru semakin naik di tengah pandemi. Jadi, tidak ada salahnya jika Anda mulai mengalokasikan dana dengan menabung emas.

4. Koleksi Perlengkapan Display

Dapat dibilang selama pandemi telah banyak merubah tatanan kehidupan. Banyaknya orang terdampak sehingga meruntuhkan ekonomi secara global. Sebenarnya, muncul beberapa potensi dibalik itu semua. Banyak orang yang bosan karena menganggur di rumah mulai mencari peluang-peluang baru. Salah satunya bisnis online. Bisnis berbasis digital seperti ini sangat mengedepankan perlengkapan display untuk menguatkan tampilan produk. Di sini lah Display Maneqin membrikan solusi untuk membantu Anda memperkuat bisnis digital yang terbukti mampu bertahan selama pandemi.

Ada banyak produk fashion display di Display Maneqin. Perlengkapan toko dan supermarket juga tersedia dengan harga spesial di Toko Online Display Maneqin. Di Marketplace, Display Maneqin jual aksesori secara ecer. Langsung buka saja di sini, ada Shopee, dan Tokopedia. Aksesori premium sangat bermanfaat untuk menjaga kualitas dan mempercantik pakaian Anda.

Referensi:

1. cnbcindonesia.com
2. balipost.com
3. prudential.co.id
4. cimbniaga.co.id
5. bareksa.com